Seperti kita
ketahui, hiperbola merupakan salah satu keluarga irisan kerucut yang dibentuk
akibat irisan bidang yang tegak lurus dengan selimut kerucut. Definisi
Hiperbola Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya
terhadap dua titik tertentu tetap harganya. Catatan: dua titik tertentu itu
disebut fokus hiperbola. Suatu hiperbola memiliki 2 bagian simetris yang
disebut cabang, yang terbuka ke arah yang saling berlawanan.
Walaupun cabang-cabang tersebut terlihat menyerupai parabola, nantinya kita
akan menginvestigasi bahwa cabang-cabang tersebut dan parabola merupakan kurva
yang sangat berbeda.
Perhatikan bahwa
persamaan Ax2 + By2 = F merupakan persamaan suatu lingkaran
apabila A = B dan juga
merupakan persamaan suatu elips jika A ≠ B. Dua kasus
tersebut memuat penjumlahan suku-suku
berderajat dua. Selanjutnya mungkin kita akan bertanya-tanya, bagaimana jika
persamaannya berupa pengurangan suku-suku
berderajat dua. Perhatikan persamaan 9x2 – 16y2 = 144. Dari persamaan tersebut kita dapat
mengetahui bahwa titik pusatnya adalah titik asal (0, 0) karena tidak ada
pergeseran pada variabel x dan y (a dan b keduanya adalah 0). Dengan menggunakan metode
perpotongan kurva, kita dapat menggambar grafik tersebut dan menghasilkan suatu
grafik hiperbola.
Contoh 1: Menggambar Grafik
Hiperbola Pusat
Gambarlah grafik persamaan 9x2 – 16y2 = 144
dengan menggunakan perpotongan kurva dan beberapa titik tambahan jika diperlukan.
Pembahasan Dengan
substitusi x = 0, kita akan menentukan
perpotongan kurva tersebut dengan sumbu-y.
Karena nilai y2 tidak
pernah negatif, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva tersebut tidak memiliki
titik potong terhadap sumbu-y. Selanjutnya, kita
substitusi y = 0 untuk menentukan titik
potongnya terhadap sumbu-x.
Dengan mengetahui
bahwa grafik tersebut tidak memiliki titik potong terhadap sumbu-y, kita pilih nilai x yang lebih
dari 4 dan kurang dari –4 untuk membantu sketsa grafik tersebut. Dengan
menggunakan x = 5 dan x = –5 menghasilkan,
Dengan memplot
titik-titik yang telah kita temukan di atas kemudian menghubungkannya dengan
kurva halus, dan karena kurva tersebut tidak berpotongan dengan
sumbu-y, maka grafik dari persamaan yang diberikan dapat digambarkan
sebagai berikut.
Karena hiperbola di
atas memotong sumbu simetri horizontalnya, maka hiperbola di atas disebut
sebagai hiperbola horizontal. Titik-titik (4, 0) dan (–4, 0)
disebut sebagai titik-titik puncak, dan titik pusat
dari hiperbola selalu berada di tengah-tengah titik puncak parabola tersebut.
Jika titik pusat hiperbola berada pada titik (0, 0), maka hiperbola tersebut
disebut sebagai hiperbola pusat. Sebagai catatan,
titik pusat hiperbola bukan merupakan bagian dari kurva, sehingga titik pusat
hiperbola di atas, titik yang berwarna biru, digambarkan sebagai titik yang
terbuka. Garis yang melewati titik pusat dan titik-titik puncak hiperbola
disebut sebagai sumbu transversal, sedangkan garis
yang melalui titik pusat dan tegak lurus dengan sumbu transversal ini disebut
sebagai sumbu konjugasi.
Pada contoh 1,
koefisien dari x2 merupakan
bilangan yang positif kemudian dikurangkan dengan 16y2: 9x2 – 16y2 = 144. Hasil yang diperoleh merupakan
hiperbola horizontal. Jika suku-y2 positif kemudian dikurangkan dengan suku yang
memuat x2, hasilnya
merupakan suatu hiperbola vertikal. Lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut.
Garis Singgung
Hiperbola
Garis singgung hiperbola
merupakan kondisi dimana sebuah garis lurus memotong hiperbola pada satu titik.
Ada beberapa kondisi yang sering dibahas dalam pembahasan garis singgung
hiperbola. Kondisi pertama adalah mencari garis singgung hiperbola jika
diketahui nilai gradien m. Kondisi yang kedua adalah menentukan garis singgung
hiperbola jika diketahui satu titik yang terdapat pada hiperbola. Ketiga,
menentukan garis singgung hiperbola jika diketahui satu titik di luar
hiperbola.
Berikut ini
adalah tiga kondisi garis singgung yang sering menjadi pembahasan.
Cara
menentukan garis singgung pada hiperbola tergantung pada persamaan hiperbola
yang diberikan dan apa yang diketahui pada soal. Cara menentukan gradien garis
singgung pada hiperbola dengan gradien m, tentu akan berbeda dengan cara
menentukan gradien garis singgung pada hiperbola yang melalui suatu titik.
Melalui halaman ini, sobat idschool akan mempelajari berbagai cara menentukan
garis singgung hiperbola.
Pembahasan
pertama yang akan dibahas adalah garis singgung hiperbola dengan gradien m.
Simak ulasan lebih jelasnya pada uraian materi di bawah.
Garis Singgung Hiperbola dengan Gradien m
Kemiringan dari sebuah garis lurus
dinyatakan dalam sebuah nilai yang disebut gradien. Cara menentukan garis
singgung hiperbola dengan gradien m tergantung pada bentuk hiperbola. Apakah
hiperbola tersebut merupakan hiperbola vertikal atau horizontal. Selain itu,
garis singgung pada hiperbola juga dipengaruhi letak pusat dan puncak
hiperbola.
Perhatikan bentuk persamaan umum garis singgung hiperbola
dengan gradien m untuk beberapa persamaan hiperbola yang diberikan pada tabel
di bawah.
Contoh
mencari persamaan garis singgung hiperbola dengan gradien m dapat dilihat pada
bagian contoh soal dan pembahasan, terletak di bagian akhir. Sebelumnya, akan
diulas terlebih dahulu garis singgung pada hiperbola jika diketahuo satu titik
pada hiperbola. Simak ulasan materinya pada pembahasan di bawah.
Garis Singgung Hiperbola yang Melalui
Suatu Titik
Pada
pembahasan sebelumnya dibahas cara menentukan garis singgung hiperbola dengan
gradien m. Berikutnya, akan dibahas persamaan garis singgung pada hiperbola
jika diketahui satu titik yang terletak pada hiperbola. Secara umum, persamaan
garis singgung hiperbola yang melalui satu titik pada hiperbola diberikan pada
tabel di bawah.
Demikian,
telah diberikan rumus umum persamaan garis singgung hiperbola. Baik untuk kasus
yang diketahui nilai gradiennya atau diketahui titik pada hiperbola.
Selanjutnya, simak contoh soal garis singgung hiperbola yang dilengkapi dengan
pembahasannya.
Contoh Soal dan
Pembahasan
Contoh 2 : contoh soal garis
singgung hiperbola
di
titik (9, 2) adalah ….
Pembahasan:
0 komentar:
Posting Komentar