Definisi Elips Beserta Contoh Soal
Elips adalah salah satu contoh dari
irisan kerucut dan dapat didefinisikan sebagai lokus dari semua titik, dalam
satu bidang, yang memiliki jumlah jarak yang sama dari dua titik tetap yang
telah ditentukan sebelumnya (disebut fokus).
Sebelum
membahas mengenai persamaan elips, mari kita ingat-ingat kembali persamaan dari
suatu lingkaran. Lingkaran yang memiliki titik pusat di titik (a, b) dan
berjari-jari r memiliki persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2. Dengan membagi
kedua ruas persamaan tersebut dengan r2, kita akan memperoleh
Pada persamaan yang terakhir, nilai r pada masing-masing penyebut secara berturut-turut merupakan jarak vertikal dan horizontal dari titik pusat ke grafik. Lalu mungkin kita akan bertanya, bagaimana jika nilai dari penyebut-penyebut tersebut berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan persamaan berikut.
Pusat dari grafik persamaan di atas tetaplah (3, –2), karena a = 3 dan b = –2. Dengan mensubtitusi y = –2, kita dapat menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan tersebut.
Pada persamaan yang terakhir, nilai r pada masing-masing penyebut secara berturut-turut merupakan jarak vertikal dan horizontal dari titik pusat ke grafik. Lalu mungkin kita akan bertanya, bagaimana jika nilai dari penyebut-penyebut tersebut berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan persamaan berikut.
Pusat dari grafik persamaan di atas tetaplah (3, –2), karena a = 3 dan b = –2. Dengan mensubtitusi y = –2, kita dapat menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan tersebut.
Hasil
di atas, menunjukkan bahwa jarak horizontal titik pusat terhadap grafik adalah
4 satuan, yaitu jarak titik pusat (3, –2) terhadap titik-titik (–1, –2) dan (7,
–2). Dengan cara yang serupa, untuk x = 3 kita akan
mendapatkan (y + 2)2 = 9,
sehingga diperoleh y = –5
dan y = 1. Hal ini menunjukkan bahwa jarak vertikal
titik pusat terhadap grafik adalah 3, yaitu jarak titik (3, –2) terhadap
titik-titik (3, –5) dan (3, 1). Sehingga, dengan mengganti penyebut-penyebut
yang tidak sama pada suatu persamaan lingkaran, kita akan mendapatkan suatu
grafik memanjang dari lingkaran. Grafik seperti ini merupakan grafik dari
suatu elips.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.
§ Jika p > q, sumbu mayornya horizontal (sejajar dengan sumbu-x) dengan panjang 2p, dan sumbu
minornya vertikal dengan panjang 2q.
§ Jika p < q, sumbu mayornya vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dengan panjang 2q, dan sumbu
minornya horizontal dengan panjang 2p.
Bentuk Standar dari
Persamaan Elips Diberikan persamaan
Jika p ≠ q persamaan tersebut merepresentasikan
grafik dari suatu elips dengan titik pusat (a, b). Nilai |p| merupakan jarak
horizontal titik pusat dengan grafik, sedangkan |q| merupakan jarak vertikal
titik pusat dengan grafik.
Contoh 1: Menggambar Grafik Elips Horizontal
Pembahasan Dengan p ≠ q, persamaan di atas merupakan persamaan elips yang
memiliki titik pusat di (2, –1). Jarak horizontal dari titik pusat ke grafik
adalah p = 5 dan jarak vertikal dari titik pusat ke
grafik adalah q = 3. Setelah memplot
titik-titik yang bersangkutan dan menghubungkannya dengan kurva halus, kita
dapat mensketsa grafik dari persamaan tersebut sebagai berikut.
Seperti persamaan lingkaran, persamaan elips juga dapat dinyatakan ke dalam bentuk polinomial. Untuk persamaan 25x2 + 4y2 = 100, kita tahu bahwa persamaan ini bukan merupakan persamaan lingkaran karena koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan titik pusat dari grafiknya merupakan titik (0,0) karena a = b = 0. Untuk menggambar grafik dari persamaan seperti itu, kita dapat mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar.
Seperti persamaan lingkaran, persamaan elips juga dapat dinyatakan ke dalam bentuk polinomial. Untuk persamaan 25x2 + 4y2 = 100, kita tahu bahwa persamaan ini bukan merupakan persamaan lingkaran karena koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan titik pusat dari grafiknya merupakan titik (0,0) karena a = b = 0. Untuk menggambar grafik dari persamaan seperti itu, kita dapat mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar.
Contoh 2: Menggambar Grafik Elips Vertikal
Untuk
25x2 + 4y2 = 100, (a)
tulislah persamaan tersebut ke dalam bentuk standar dan tentukan titik pusat,
nilai p, dan q-nya, (b)
identifikasi sumbu mayor dan minornya dan labelilah titik-titik puncaknya,
serta (c) gambarkan grafiknya.
Pembahasan Koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama,
dan 25, 4, dan 100 memiliki tanda yang sama (positif). Sehingga, persamaan
tersebut merupakan persamaan elips dengan pusat di (0, 0). Selanjutnya kita
ubah persamaan tersebut ke dalam bentuk standar.
Hasil
di atas menunjukkan bahwa p = 2 dan q = 5, yang mengindikasikan bahwa sumbu mayornya
vertikal dan sumbu minornya horizontal. Dengan (0, 0) sebagai titik pusat, maka
perpotongan grafik terhadap sumbu-x ada di
titik-titik (–2, 0) dan (2, 0), sedangkan titik-titik puncaknya (dan
perpotongan grafik dengan sumbu-y) ada di
titik-titik (0, –5) dan (0, 5). Sehingga grafik dari elips tersebut dapat
ditunjukkan oleh gambar berikut.
Jika
titik pusat dari elips tidak pada titik asal (0, 0), dalam persamaan bentuk
polinomialnya terdapat suku-suku linear sehingga kita harus melengkapkan
kuadrat dalam x dan y, kemudian menuliskannya ke dalam bentuk standar untuk
menggambar grafiknya. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bagaimana elips yang
berpusat di titik (0, 0) digeser untuk menjadi elips tertentu.
Contoh 3: Melengkapkan Kuadrat untuk Menggambar
Grafik Elips
Sketsalah
grafik 25x2 + 4y2 + 150x – 16y + 141 = 0.
Pembahasan Koefisien-koefisien dari x2 dan y2 sama dan
memiliki tanda yang sama (positif), dan mungkin kita berasumsi bahwa persamaan
tersebut merepresentasikan suatu elips. Tetapi kita harus mengubah persamaan
tersebut menjadi bentuk standar untuk meyakinkan asumsi tersebut.
Hasil
di atas merupakan suatu elips vertikal yang memiliki titik pusat di (–3, 2),
dengan p= 2 dan q = 5.
Titik-titik puncaknya berada 5 satuan ke atas dan bawah dari titik pusat, dan
titik-titik ujung dari sumbu minor berada 2 satuan ke kiri dan kanan dari titik
pusat. Sehingga, grafik dari elips tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Contoh Soal :
Tentukanlah titik pusat, jari-jari pendek dan panjang dari
persamaan elips
4x2 +9y2 +16x–18y–11
= 0
Penyelesaian :
4x2 + 9y2 + 16x - 18y – 11 = 0
4x2 + 16x + 9y2 - 18y – 11 = 0
4(x2+4x) + 9(y2-2y) – 11 = 0
4(x2+4x+4) + 9(y2-2y+1) = 11 + 16 + 9
4(x+2)2 + 9(y-1)2 = 36
Pusat elips (-2,1)
Penyelesaian :
4x2 + 9y2 + 16x - 18y – 11 = 0
4x2 + 16x + 9y2 - 18y – 11 = 0
4(x2+4x) + 9(y2-2y) – 11 = 0
4(x2+4x+4) + 9(y2-2y+1) = 11 + 16 + 9
4(x+2)2 + 9(y-1)2 = 36
Pusat elips (-2,1)
Jari-jari panjang a2 = 9,maka a = √9 = 3
Jari-jari pendek b2 = 4, maka b = √4 = 2
Unsur-unsur Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik tertentu itu disebut titik focus.
Dari gambar diatas, titik F1 dan F2 dan adalah titik focus elips dan A, B, C, D adalah titik puncak elips. Elips mempunyai dua sumbu simetri, yaitu :
1. Garis yang memuat fokus dinamakan
sumbu mayor. Pada gambar, sumbu mayor elips adalah AB.
2. Garis yang tegak lurus sumbu mayor
di titik tengah disebut sumbu minor. Pada gambar , sumbu minor elips adalah CD.
Sedangkan titik potong kedua sumbu elips itu disebut pusat elips.
Elips juga didefinisikan sebagaitempat kedudukan titik-titik yang perbandingan
jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui besarnya tetap. (
e < 1 ).
Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut direktriks.
Gambar diatas menunjukkan sebuah elips dengan :
– Pusat elips O(0,0) ;
– Sumbu simetri adalah sumbu x dan sumbu y ;
– Fokus F1 (-c,0) dan F2 (c,0) ;
– Sumbu mayor pada sumbu x, puncak A(-a,0) dan B(a,0) , panjang sumbu mayor = 2a
– Sumbu minor pada sumbu y, puncak C(0,b) dan D(0,-b) , panjang sumbu minor = 2b
Persamaan Elips
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat elips.
Persamaan elips yang berpusat di O(0,0)
Selain diketahui pusat elipsnya, persamaan elips juga ditentukan
dari titik fokusnya.
Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah
Dengan : – Pusat (0,0)
– Fokus F1 (-c,0) dan F2 (c,0)
Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah
Dengan : – Pusat (0,0)
– Fokus F1 (-c,0) dan F2 (c,0)
Untuk
elips yang berfokus pada sumbu y, persamaan elipsnya adalah
Dengan : – Pusat (0,0)
– Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Dengan : – Pusat (0,0)
– Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Catatan :
– Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Dengan : – Pusat (0,0)
– Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Catatan :
1. Persamaan
elips yang berpusat di P(α,β)
2. Untuk
elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar sumbu x,
persamaan elipsnya adalah
Dengan :
– Pusat (α,β)
– Titik fokus di F1 (α-c, β) & F2(α+c, β)
– Titik puncak (α-a, β) & (α+a, β)
– Panjang sumbu mayor z = 2a
– Panjang sumbu minor =2b
– Persamaan direktriks
3. Untuk
elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar sumbu y,
persamaan elipsnya adalah
Dengan :
– Pusat (α,β)
– Titik fokus di F1 (α,β-c) & F2(α,β+c)
– Titik puncak (α,β-a) & (α,β+a)
– Panjang sumbu mayor=2a
– Panjang sumbu minor=2b
– Persamaan direktriks
– Pusat (α,β)
– Titik fokus di F1 (α,β-c) & F2(α,β+c)
– Titik puncak (α,β-a) & (α,β+a)
– Panjang sumbu mayor=2a
– Panjang sumbu minor=2b
– Persamaan direktriks
Contoh Soal :
Luas dari suatu elips dapat ditentukan oleh rumus L = πpq, dengan p dan q secara
berturut-turut adalah jarak horizontal dan vertikal titik pusat dengan kurva
elips. Tentukan luas elips yang memiliki persamaan 16x2 +
9y2 = 144.
Pembahasan
Dari perhitungan di atas
kita memperoleh p = 3 dan q = 4. Grafik elips tersebut dapat ditunjukkan
oleh gambar berikut.
0 komentar:
Posting Komentar